Senin, 24 Agustus 2009

Sistem Kemasyarakatan Batak Pakpak Dairi

Pandangan hidup masyarakat Batak Pakpak Dairi yang menjadi pegangan menjalani hidup ini bersumber dari Sangkp Ngglluh yang artinya Pelindung Hidup. Sangkp Ngglluh bagi masyarakat batak dairi adalah Nilai Budaya yang menjadi sumber sikap prilaku dalam kehidupan mereka bersosial budaya.
Nama saja sudah pelindung hidup berarti Batak Pakpak Dairi meyakini bahwa dengan melaksanakan peri kehidupan berdasarkan Sangkp Ngglluh mereka akan selalu aman dan sejahtera.

Sangkp Ngglluh dalam tiga bentuk yaitu : Kula – kula atau Puang, Dngngan Sibltk dan Brru. Dngngan Sibltk adalah kawan semarga. Kula – kula adalah keluarga asal istri dan Brru adalah keluarga pengambil istri. Sistem kekerabatan batak pakpak dairi masih satu prisip dengan Dalihan Na Tolu.

Realisasi sikap prilaku berdasarkan Sangkp Ngglluh tadi di sebut Sangkp Adat atau Pelindung Adat, atau sering disebut Sulang Silima. Disebut sulang silima karena sikap prilaku pradatan di tuangkan dalam 5 bentuk persulangan atau perolehan seperti parjambaran pada Batak Toba. Kelima bentuk persulangan tersebut adalah :
Prrisang – isang adalah kepala hewan adat dalam keadaan utuh untuk sukut atau tuan rumah yang menjadi kegiatan kerja adat.

Prtulan Tngngah seperti Soit pada batak toba bagian kiri adalah perolehan untuk anak sulung dari yang berpesta
Prtulan Tngngah seperti Soit nabolon pada Batak Toba, bagian kanan adalah perolehan untuk Kula-kula dari yang berpesta.

Prrekurekur seperti ihur – ihur pada Batak Toba adalah perolehan untuk anak bungsu dari semua marga dari yang berpesta.
Prtakal pggu adalah perolehan untuk Brru.

Perolehan persulangan ini adalah gambaran penghormatan terhadap pribadi atau kelompok kekerabatan. Sejajar dengan pemberian persulangan, demikian pulalah sikap penghormatan dari masyarakat yang turut terlibat dalam pesta, termasuk di dalamnya akan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan dalam kelompok keluarga.

Dalam perolehan mahar kawin pun atau yang di sebut tokor Brru adalah merupakan gambaran pula dari sistem kemasyarakatan Batak Pakpak Dairi.

Tokor brru ini pun terbagi atas 5 pula yaitu:

- Kssukuton seperti hasuhutan di Toba
- Upah Turah seperti pamarai pada Batak Toba adalah perolehan untuk bapa tua atau bapa uda
- Mndedeh adalah perolehan kepada bibi atau namboru seperti di Toba
- Upah puhun adalah perolehan untuk tulang
- Upah mpung adalah perolehan untuk mpung sukut atau seperti ompung suhut pada masyarakat Batak Toba.
Demikianlah sepintas sistem kemasyarakatan Batak Pakpak Dairi yang prinsipnya sama dengan Dalihan Na Tolu.

Adat yang diadatkan, dalam berbagai
Sebutan pertuturan sesuai dengan Hu-
kum Adat di Daerah Suku Pakpak.

Pada tulisan terdahulu, pada garis besarnya ialah mengenai sebagian kecil tentang sebutan pertuturan di antara 2 ( dua) orang yang terlibat di dalam suatu percakapan mengenai marga yang akhirnya tercetuslah suatu bentuk pertuturan, demikian sekilas tentang dalihan sitolu (tungku nan tiga) kemudian dilanjutkan dengan prdllikan (tungku nan lima) yang menjadi diadatkan, hal tersebut kini masing-masing akan lebih diperluas sebagimana yang diuraikan pada tulian yang lain.

Tulisan ini hanya sebagai reverensi kepada saudara yang ingin mengetahui lebih bayak tentang Orang Batak, semoga bermanfaat. Semoga Semakin Sukses

0 komentar:

Posting Komentar

Gabung Dong....

My Pagerank

Powered by  MyPagerank.Net
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Counter Powered by  RedCounter

  ©Template by Dicas Blogger.

TOPO