Rabu, 14 Desember 2011

Martutur atau Sebutan Kekerabatan Pada Suku Batak Simalungun (3)


Pengertian Anak Boru.

Yang dimaksud dengan anak boru ialah keluarga yang mengambil isteri dari keluarga marga kita mulai dari jenjang kita bapak, nenek, nenek bapak dan neneknya nenek atau lima tingkat atau lima generasi dari rumah tangga kita. Keluarga anak boru yang seperti ini mengambil isteri turun temurun dari keluarga marga kita atau kepada saudara kita yang satu temurun dari neneknya nenek ( oppugn Rintei ) disebut anak boru manipat.
Semua jenjang anak boru ini bertanggung jawab untuk melaksanakan segala pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak keluarga orang tua isterinya ( tondong ) pada upacara adat istiadat maupun pekerjaan sehari – hari apabila dalam keadaan yang memerlukan bantuan tenaga maupun pemikiran.
Semua anak boru dipimpin oleh anak boru tua. Anak boru ini tidak berani menolak apa saja yang ditugaskan oleh tondong kepadanya mengingat doa tondong sewaktu anak boru ini masih bayi atau pada waktu sibayi diberi nama pada upacara membawa mandi pertama kali kepancuran ( patuaek ) dan sewaktu si bayi dsemburi ubun – ubunnya dengan air sirih doanya sebagai berikut :
Totou Sanggah Mamupus
Doa sewaktu menyemburkan sirih di ubun – ubun si bayi.
Tondong Dibata Idah, Mamupus salimbubu ulumu pihir…………..)**
Pihirpe boras pihir on, Pihiran dapeni Tondimu……………………)**
Podas marbagal podas marganjang, Gendeo bahen suruhen, Ase Mariah uhur nami……….)**
Horas ma ham panogolan )*
Ase malum uhur Bapa – Inangmu………….)**
Horas, horas, horas !
Terjemahan bebas :
Dijawab oleh para pemili dengan, itulah yang benar
Terjemahan bebas :
Bertua Tuhan Yang Maha Esa yang kelihatan.
Menyebur ubun – ubun kepalamu keras……….)**
Keraspun beras ini,
Lebih keras lagi Rohmu………..)**
Lekas besar lekas tinggi
Agar kelak guna disuruh
Supaya pikiran kami gembira………..)**
Selamat sejahtera lah engkau Panogolan )**
Semoga berbahagia Ibu – Bapakmu…….)**
Rahayu, Rahayu, Rahayu !
Jenis – jenis Anak Boru
Anak boru ada dua jalur/jenis yaitu :
- Anak boru Manipat ( turun – temurun )
- Anak boru Marbuat ( mengambil/perkawinan )
Anak Boru Manipat.
Anak Boru Manipat maksudnya ialah keluarga yang sudah sejak nenek neneknya ( oppung ni oppung ) atau lima turunan dari keluarga itu mengambil isterinya kepada keluarga marga itu.
Seandainya dibawah jenjang dari nenek neneknya itu ada yang tidak mengambil isteri kepada marga kita, tetap juga keluarga itu menjadi Anak Boru ( manipat ) dan mungkin pada jenjang turun ke lima dari nenek dari nenek ( oppung ni oppung ) itu kembali lagi mengambil isteri dari keluarga marga kita jalur yang turun temurun inilah yang dimaksud Anak Boru Manipat.
Anak boru yang termasuk Anak Boru Manipat adalah turun temurun mengambil isteri dari keluarga kita, sebagai berikut :
Anak boru lakkip maksudnya ialah yang mengmbil isteri dari keluarga Marga kita atau saudara kita yang perempuan dari se-ibu se-bapak dan anak saudaranya Bapak kita.
Anak Boru Daroh maksudnya ialah keluarga yang mengambil isteri dari saudara perempuan atau kakak, adik ( oppung/Amboru ni bapa ).
Anak Boru Tua.
Anak Boru Tua maksudnya ialah keluarga yang mengambil saudara perempuan dari neneknya Bapak yang dilahirkan oleh generasi ke lima.
Secara warisan anak boru tua inilah menjadi penanggung jawab semua tuga anak boru.
Anak Boru Mintori.
Anak Boru Mintori maksudnya ialah keluarga yang mengambil anak perempuan dari si A disebut Anak Boru lakkip yaitu keluarga si C, dan yang mengambil ( membuat ) wanita dari keluarga si C disebut oleh si C ialah anak boru iakkip tetapi si A menyebut tutur kepada anak boru iakkip si C ialah Anak Boru Mintori, yang mengambil anak gadis menjadi isterinya dari keluarga Anak Boru Mintori dari si A, disebut oleh si A ialah Anak Boru Ni Mintori dan yang mengambil perempuan jadi isteri dari keluarga Anak Boru Ni Mintori si A disebut oleh si A ialah Anak Boru Ni Mintori.
Tutur sebutan pemanggilan si A dan keluarganya kepada semua keluarga Anak Boru Mintori, Anak Boru Ni Mintori dan Anak Boru Mintori Ni Mintori adalah sama dengan tutur keluarga si A kepada keluarga si C hanya tergantung kepada penyesuaiannya, misalnya si A menyebut tutur kepada si C adalah Hela maka yang mengambil anak wanita si C menyebut tutur sebutannya kepada si C ialah tulang, ( Bapak Martua ) dan seterusnya di sesuaikan dengan jenjang masing – masing.
Waluh Sibanjaran.
Waluh Sibanjaran ( delapan kelompok ), maksudnya ialah dari wadah Martondong Marsinina, Maranak Marboru, di temukan delapan unsur rumah tangga, ( Waluh tutur Jabu – jabu ) dan ditemukan delapan induk tutur sebutan pemangilan ( Waluh Induk Tutur pandiloonkon ) yaitu :
Waluh tutur Jabu : Sanina ( saudara )
( delapan sebutan ke rumah ) Gamot ( saudara yang disyahkan menurut adat )
Sanina Inang ( Ibu beradik kakak )
Sapariban ( Isteri beradik kakak )
Tondong ( keluarga pengambilan isteri )
Tondong Ni Tondong ( mertuanya mertua/bapak mertua isteri )
Anak Boru (keluarga suami adik kakak perempuan kita)
Anak Boru Mintori ( keluarga yang mengambil wanita dari keluarga anak boru )
Waluh Indung Ni Tutur
Walauh Indung Ni Tutur ( delapan induk/pokok tutur sebutan ) yaitu :
Opat Indung Ni Tutur Maganjang
( Empat Induk Tutur sebutan kejenjang atas ):
Oppung ( nenek laki – laki / perempuan )
Bapak, inang ( bapak, ibu )
Tulang, anturang, mami ( bapak mertua, ibu mertua ) keluarga isteri
Makkela, amboru, bibi ( bapak mertua, ibu mertua dari suami adik, kakak )
Opat Indung Tutur Matoruk
( Empat Induk Tutur jenjang kebawah )
Anak ( anak kita dan anak saudara )
Parumaen ( menantu perempuan/isteri anak )
Panogolan ( anak ipar, anak adik, kakak isteri ipar )
Hoppu ( cucu dari jalur tondong, sanina dan anak boru )

0 komentar:

Posting Komentar

Gabung Dong....

My Pagerank

Powered by  MyPagerank.Net
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Counter Powered by  RedCounter

  ©Template by Dicas Blogger.

TOPO